NASEHAT LUQMAN AL HAKIM KEPADA PUTRANYA
Segala
puji bagi Allah SWT, sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada
junjungan kita nabi Muhammad SAW, shahabat, keluarga serta orang-orang yang
masih berittiba' (mengikuti) kepada beliau sampai hari kiamat.
Al
Qur'an adalah sumber hukum dan ilmu pengetahuan yang tak pernah kering untuk
ditimba, penuh dengan pelajaran, di dalamnya terdapat hikmah dan teladan. Salah
satu isi pokok dari Al Qur'an adalah kisah perjalanan kehidupan para nabi dan
rasul serta orang-orang saleh dari umat-umat sebelum nabi Muhammad SAW. Hikmah
diceritakannya sirah manusia-manusia pilihan itu tidak lain karena besarnya
manfaat dari keteladanan iman, sifat dan akhlaq mereka. Maka disini akan saya
angkat sebuah kisah Luqman Al Hakim yang penuh dengan hikmah bagi kita semua.
1.
Tidak menyekutukan Allah.
Sebesar-besar
kedzaliman dan kemungkaran adalah menyekutukan Allah SWT, sebagaimana firman
Allah SWT
"Dan (ingatlah)
ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".(Q.S.
Luqman:13)
Allah
SWT tidak akan mengampuni dosa syirik, kecuali ia bertobat dan meninggalkan
perbuatannya. Sesungguhnya hanya Allah sajalah yang berhak untuk
disembah (Allahu mustahiqqul 'ibaadah). Dia lah yang berhaq di mintai pertolongan. Hanya kepada-Nyalah segala urusan diserahkan, takut (khouf), berharap (raja') hanya layak ditujukan kepada Allah swt, bukan kepada yang lainnya
disembah (Allahu mustahiqqul 'ibaadah). Dia lah yang berhaq di mintai pertolongan. Hanya kepada-Nyalah segala urusan diserahkan, takut (khouf), berharap (raja') hanya layak ditujukan kepada Allah swt, bukan kepada yang lainnya
Firman
Allah SWT.
"Dan Kami perintahkan
kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam
dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu."( QS.Luqman: 14)
Di
dalam riwayat Bukhari, Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat:
"Amalan apakah yang
dicintai oleh Allah ?Beliau menjawab: Shalat pada waktunya, ia bertanya lagi:
Kemudian Apa ?, Beliau menjawab: berbuat baik kepada orang tua, .Ia bertanya
lagi: kemudian apa?, Belau
menjawab: Jihad di jalan Allah" (shahih Bukhari V/2227, hadits No.5625)
3.
Ketaatan kepada kedua orang tua harus dilandasi oleh ketaatan kepada Allah;
karena tidak boleh taat kepada keduanya dalam rangka berbuat maksiat kepada
Allah, lebih-lebih menyekutukan Allah ( syirik ). Allah berfirman
"Dan jika keduanya
memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu
tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya
di dunia dengan baik"(QS. Luqman: 14).
Firman
Allah SWT
Dan
ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah
kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.(QS. Luqman:
15)
Disini Luqman memberikan sebuah nasehat kepada anaknya agar ia mengikuti jejak orang-orang yang kembali kepada Allah SWT yaitu para nabi dan rasul serta orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, yang selalu bertaubat kepada Allah SWT, yang telah diberi Allah SWT hidayah, yaitu tetap dalam agama yang hanif yakni Islam.
Disini Luqman memberikan sebuah nasehat kepada anaknya agar ia mengikuti jejak orang-orang yang kembali kepada Allah SWT yaitu para nabi dan rasul serta orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, yang selalu bertaubat kepada Allah SWT, yang telah diberi Allah SWT hidayah, yaitu tetap dalam agama yang hanif yakni Islam.
Firman Allah swt :
(Luqman berkata):
"Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi,
dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan
mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha
Mengetahui.(Q.S: 16)
"Maka Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan
seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa
yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan) nya pula". (QS. Al Zalzalah: 7-8).6. Menegakkan sholat.
Shalat adalah tiang agama, sehingga ia tidak akan tegak tanpa shalat. Maka sebagai seorang yang beriman kita diwajibkan menegakkannya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Luqman ayat 17 yang berbunyi :
"Hai
anakku, dirikanlah shalat …"
Shalat
dapat mencegah manusia dari perbuatan keji dan mungkar, sebagaimana firman
Allah SWT.
…"Dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
mungkar." (QS. Al 'Ankabuut: 45)